GenPI.co 
Mengurangi sampah plastik dengan salah satu cara menggunakan sedotan stainless atau almunium. Hal tersebutlah yang melandasi satu usaha yang baru bergerak di bidang ramah lingkungan 'Eliv' sejak 2 bulan lalu. Di mana semua produk ini adalah cara semua orang bisa menangulangi sampah plastik dengan menggantinya dengan bahan lain.'
"Selalu diadakan penyuluhan untuk tidak mengunakan bahan plastik tapi banyak orang kebingungan bagaimana caranya, sedangkan itu sudah menjadi sebuah kebutuhan sehari- hari disitulah kita hadir. Kita lebih mengkhususkan yang ramah lingkungan, beberapa diantaranya ada sedotan stainless, sendok kayu, sikat gigi dari kayu. Barang ini ada yang kami buat sendiri ada juga yang kami ambil dari pengrajin asal Bali," ujar Piter Ongko, selaku founder dari Eliv , kepada GenPI.co di Festival Lokal Untuk Lokal di Mal Ciputra, Jakarta Barat. Sabtu, (2/3/2019).
Baca juga: Wisata di Bintan Gencar Mengurangi Sampah Plastik
Piter mengatakan Contoh paling kecil adalah sedotan, dimana sudah menjadi kebutuhan sehari- hari walau sebenarnya tanpa mengunakan sedotan pun bisa. Seperti sedotan stainless dan tidak terbuat dari kayu, karena selain bahannya lebih kuat dan tahan lama, bila sedotan terbuat dari bambu, itu saat dicuci dapat menyerap air dan berpotensi menimbulkan jamur. Selain akan mengurangi limbah, lebih sehat juga bisa menjadi life style"
"Banyak sekali juga yang nanya, bagaimana dengan minuman panas karena stainless penghantar panas yang baik, tapi biasanya orang untuk minuman panas lebih banyak yang langsung dari cangkir atau gelasnyakan untuk rasa yang lebih nikmat, tapi sekalipun pakai sedotan pastinya menggunakan sedotan yang lebih pipih agar panas tidak langsung sampai di mulut dan mengakibatkan terbakar," jelas Piter.
Kini Eliv sendiri memasarkan produknya ke beberapa toko dengan sistem konsinyasi, tentunya dengan harga yang bervariasi setiap produknya mulai dari Rp 19.000 hingga Rp 25.000. Eliv memproduksi barangnya di Kemanggisan, Jakarta Barat.
"Di sini harus tau kalau kita itu adalah bagian dari alam , jadi bila alam rusak kita juga akan rusak, maka dari itu kita punya slogan 'you are part of nature' atau lebih yang lebih dimaksud dengan kita adalah alam. Memang sulit untuk tidak mengungakannya sama sekali tapi setidaknya dari sekarang kita meminimalisir sampe sesedikit mungkin,imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
