GenPI.co 
Di awal bulan Maret 2018 ini, sebanyak 74 telur komodo dari 7 ekor induk menetas di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Tambahan anggota baru tersebut menjadikan jumlah keseluruhan koleksi komodo di KBS berjumlah 142 ekor.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya [PDTS-KBS] Chairul Anwar mengatakan, keberhasilan menetaskan 74 telur komodo ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim dokter dan perawat komodo.
“Ini hasil kerja disiplin teman-teman konservasi, juga dalam hal ini taat standar operasional prosedur yang ditetapkan. Sehingga, proses penetasan telur satwa langka ini berjalan sistematis, baik, terkontrol, dan bisa didokumentasikan secara bertahap dengan hasil luar biasa seperti saat ini,” kata Chairul, dikutip dari Mongabay Indonesia, Selasa [5/03].
Penetasan tersebut merupakan generasi ke empat dari seluruh jumlah komodo yang ada di KBS. Proses penetasan diawali dari masa bertelur komodo sekitar Juli hingga Agustus 2018. Sedangkan masa inkubasi hingga menetas umumnya sekitar 6 hingga 7 bulan.
Anak-anak komodo yang baru menetas tersebut saat ini telah dipindahkan ke kandang khusus. Manajemen Kebun Binatang Surabaya mengatakan akan terus melakukan pengembangan kandang agar dapat dihuni secara nyaman.
“Kami akan melakukan pengembangan kandang, otomotis ya, karena jumlahnya juga semakin banyak. 142 ekor itu sesuatu yang harus kita siapkan, kandang yang representatif, agar animal welfare-nya terpenuhi,” tambah Chairul.
Chairul berharap, keberhasilan KBS dalam mengembangbiakkan komodo dapat menjadikan lembaga konservasi di Surabaya tersebut sebagai ikon breeding komodo di seluruh Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
