Angkat Potensi Wilayah Timur Indonesia, Kemenpar Sukses Hadirkan 198 Kadispar di Rakortek

Angkat Potensi Wilayah Timur Indonesia, Kemenpar Sukses Hadirkan 198 Kadispar di Rakortek - GenPI.co

YOGYAKARTA – Potensi yang dimiliki wilayah timur Indonesia sangat besar. Kementerian Pariwisata pun menyadari hal tersebut. Lewat Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pengembangan Destinasi Regional III, Kemenpar coba mengangkat potensi tersebut. Kegiatan ini menghadirkan 198 Kepala Dinas Pariwisata se Indonesia Timur.

Rakortek Pengembangan Destinasi Regional III dilangsungkan di The Alana Hotel and Convention Center, Yogyakarta, 11-14 Maret. Kegiatan ini diinisiasi Asdep Pengembangan Destinasi Regional III pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, Yogyakarta memiliki wilayah yang tidak terlalu luas, sekitar 3.100 kilometer persegi. Dengan luas yang terbatas itu, sumber daya alam juga terbatas.

Namun, Pemda di DIY mampu memaksimalkan wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Visi kepariwisataan sampai tahun 2025 akan mewujudkan DIY sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara," kata Paku Alam X.

Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Rakortek ini menjadi tindak lanjut dari kegiatan yang sama di Banyuwangi, tahun 2018 lalu. Dadang pun menjelaskan pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi Rakortek.

“Karena, Yogyakarta memiliki lebih dari 125 desa wisata. Semuanya eksisting dan bertata kelola bagus. Bahkan ada yang berprestasi terbaik se ASEAN dan dapat penghargaan nasional. Hal ini dapat dijadikan contoh oleh Dinas Pariwisata yang lain,” tutur Dadang, Kamis (14/3).

Ditambahkannya, Indonesia Timur memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan pariwisatanya. Namun masih banyak hal yang perlu dikembangkan. 

“Mayoritas aparatur dan pelaku pariwisata di daerah, perlu memahami secara benar konsep pengembangan destinasi. Konsep itu dikenal dengan 3A yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas. Kenapa harus benar? Karena ada sebagian destinasi berkembang dan telah dipasarkan, tapi belum terlampau siap untuk menerima kunjungan wisatawan. Konsep 3A ini seharusnya dapat diterapkan sebelum sebuah destinasi diperkenalkan dan dijual kepada wisatawan,” terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya