Yuk Berburu Noken di Festival Crossborder Keerom 2019

Yuk Berburu Noken di Festival Crossborder Keerom 2019 - GenPI.co

KEEROM – Kalian sudah tahu dong apa ciri khas Papua? Yup, tas rajut atau kantong bernama Noken. Manmade ini sangat melekat buat masyarakat Papua. Nah, saat Festival Crossborder Keerom 2019 nanti, kita berkesempatan berburu Noken. Jangan sampai dilewatkan guys. Karena, Keerom adalah salah satu daerah penghasil Noken terbaik di Papua.

Festival Crossborder Keerom 2019 akan berlangsung 5-7 April. Lokasinya di Lapangan Swakarsa, Waris, Kabupaten Keerom. Nah, saat mengunjungi festival ini, sempatkan deh mampir ke Distrik Web, Keerom. Kalian bisa mendapatkan Noken yang bagus-bagus. 

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, juga mengajak wisatawan untuk berburu Noken saat festival.

“Ada banyak hal yang bisa diekplorasi dari Festival Crossborder Keerom 2019. Selama di sana, wisatawan juga bisa mendapatkan Noken. Apalagi, Noken dari Keerom ini sangat khas. Noken ini biasanya jadi komoditi buruan utama para wisatawan,” ungkap Ricky Fauziyani, Senin (18/3).

Noken adalah warisan tak ternilai yang dimiliki Papua. Pengakuan ini diberikan Unesco pada 4 Desember 2012. Noken ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak berbenda. Oleh masyarakat Keerom, Noken ini dirajut dari serat kulit pohon momo. Kulit pohon momo yang dipakai itu sisi luarnya. Pengeringan kulitnya dilakukan dengan pengasapan di atas tungku api.

Serat kulit lalu dipintal menjadi benang-benang. Tahap berikutnya, benang ini dirajut menjadi sebuah kantung alias Noken.

“Semuanya masih alami. Bahan baku dan proses pengerjaan Noken sangat natural. Desainnya juga unik. Bila datang langsung ke Distrik Web, wisatawan bahkan bisa belajar cara merajut Noken. Ini tentu experience yang bagus,” terang Ricky

Noken memiliki banyak fungsi. Yang utama sebagai wadah penyimpanan barang. Namun, oleh masyarakat Keerom, Noken juga punya fungsi religi. Noken digunakan sebagai bekal kubur. Ada juga yang memakai Noken untuk menyimpan tulang belulang para leluhur dalam konsep penguburan jenazah di goa-goa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya