Banjir Bandang di Sentani, BNPB: 104 Meninggal, 79 Orang Hilang

Banjir Bandang di Sentani, BNPB: 104 Meninggal, 79 Orang Hilang - GenPI.co
Tim SAR Gabungan mengangkat kantong jenazah korban banjir bandang Sentani yang di temukan di sekitar perumahan Gajah Mada di Sentani, Jaya Pura, Papua. (Foto: Antara)

GenPI.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 104 orang yang meninggal akibat banjir bandang di Sentani, Jayapura. Sedangkan 79 orang hilang belum ditemukan.

"Tercatat 104 orang meninggal dunia, dimana 97 orang korban di Kabupaten Jayapura dan 7 orang korban di Kota Jayapura. Belum semua korban berhasil diindentifikasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Rabu (20/3/2019).

Sutopo menyatakan ada 40 orang korban tewas yang belum diidentifikasi. Karena itu, Bupati Jayapura memutuskan semua akan dimakamkan massal Kamis (21/3) besok. Pemakaman massal diputuskan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak gereja yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Pemda Jayapura sudah menyiapkan lahan dan kendaraan untuk pemakaman massal.

Baca juga: Miris, Banjir Sentani Disebabkan oleh Gundulnya Gunung Cycloop

Sementara itu, tercatat ada 79 orang belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan. Selain itu, lanjut Sutopo, ada 160 orang luka-luka. Masing-masing 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.

Pengungsi hingga pagi ini menurut Sutopo juga terus bertambah. Tercatat ada 9.691 orang mengungsi yang tersebar di 18 titik. Bertambahnya jumlah pengungsi karena rasa trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan mengingat hujan masih sering turun di wilayah Jayapura.

Bertambahnya pengungsi ini menyebabkan beberapa tempat pengungsian penuh dan kondisinya tidak nyaman. Selain itu juga menyulitkan dalam distribusi bantuan. Untuk itu, sesuai kesepakatan dalam rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat, dari 18 titik pengungsian yang ada saat ini akan dikumpulkan menjadi 6 titik pengungsi agar memudahkan distribusi bantuan.

"Pendataan kerusakan bangunan akibat bencana juga terus dilakukan. Tercatat 375 rumah rusak berat, 5 unit ibadah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 4 jembatan rusak berat, 4 ruas jalan rusak berat dan kerusakan bangunan lainnya. Berbagai upaya penaganan darurat dilakukan oleh 2.317 personil dari 28 lembaga dan organisasi, seperti evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, dapur umum, penanganan pengungsi perbaikan sara prasana darurat, dan lainnya," jelas Sutopo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya