Saat itu di sana masyarakat terbelah menjadi dua kelompok besar.
Kelompok pertama ialah kaum Muslim yang ingin membangun masjid dan perpustakaan di kota tersebut.
Sedangkan kelompok kedua ialah antiislam yang menganggap rencana pembangunan masjid sebagai bagian dari Islamisasi Kota Texas.
“Rupanya, pertikaian dua kelompok tersebut bermula dari saling mem-bully di media sosial antardua fan page, yakni The Heart Of Texas dan United Muslim Of American,” jelasnya.
Perang dua fan page besar di media sosial itu yang menjadi cikal bakal perseteruan masyarakat Kota Texas.
Masih diceritakan Agus, setahun kemudian masyarakat Texas baru mengetahui bahwa dua fan page besar tersebut dikelola oleh akun palsu.
Dua fan page tersebut bukan milik orang Texas, melainkan buatan Internet Research Agency yang merupakan lembaga khusus dari Rusia.
BACA JUGA: Kominfo Usul Pengguna Medsos Minimal 17 Tahun, Ini Kata Psikolog
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News