Peneliti LIPI: Pemilu Serentak 2024 Ternyata Tidak Realistis

Peneliti LIPI: Pemilu Serentak 2024 Ternyata Tidak Realistis - GenPI.co
Simulasi Pemungutan Suara Pemilihan 2020 (Foto: KPU)

GenPI.co - Pengamat dan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Siti Zuhro menegaskan bahwa Pemilu dan Pilkada Serentak tidak perlu disatukan pada tahun 2024.

Menurutnya pemilu yang dikatakan 'borongan' tersebut tidak realistis, terlalu berat, dan memakan banyak biaya.

BACA JUGA: Kudeta Bisa Bikin Demokrat Tak Ikut Pemilu 2024 dan Pilkada?

"(Pemilu) yang lalu sudah borongan 5 kotak (suara). Jangan ditambah lagi dengan dua kotak. 5 kotak saja sudah luar biasa ampun-ampun. Kita sudah membuktikan bahwa terlalu berat dan besar cost-nya," kata Siti dalam diskusi virtual yang bertajuk "Pemilu dan Pilkada Borongan 2024: Realistiskah?" Minggu, (07/02).

Siti menambahkan, menyatukan pemilu dan pilkada sangat tidak realistis dan terkesan hanya sekadar uji coba saja.

"Selain hal itu tidak realistis, juga terkesan trial and error yang tak mempertimbangkan dampak-dampak negatif Pemilu Serentak 2019 dan pilkada serentak yang digelar sejak 2015," imbuhnya.

BACA JUGA: Tetiba, Politikus PAN Minta RUU Pemilu Dibatalkan

Menurutnya, menyatukan Pemilu dan Pilkada juga bertentangan dengan mindset dan culturset new normal yang didengungkan Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya