Lebaran di Solo, Destinasi Ini Sudah Menunggu

Lebaran di Solo, Destinasi Ini Sudah Menunggu - GenPI.co
Pura Mangkunegaran (Foto: GenPI Jateng)

Libur Lebaran tahun ini, #PesonaMudik2018 di Kota Solo menawarkan segudang destinasi wisata. Segudang #PesonaDestinasiLebaran2018 siap dihadirkan Solo untuk memanjakan wisatawan.

"Selain banyak destinasi menarik, juga banyak event berkelas di Solo. Solo sepertinya tahu betul bagaimana memanjakan wisatawan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (31/5).

Hal itu terlihat dari beragam julukan yang dimiliki Solo. Seperti Kota Bengawan, "The Spirit of Java", Kota Angkringan (Hik), Kota Batik, Kota Budaya, Kota Kuliner, Kota Kreatif, Kota Pusaka, Kota Seni, sampai kota asalnya Presiden Joko Widodo.

Menurut Arief Yahya, tidak terlalu repot bagi orang Solo untuk pergi jalan-jalan ke mana saja saat libur Lebaran tiba. Berikut ini #Top10DestinasiLebaran2018 Kota Solo berdasarkan TripAdvisor untuk mengisi libur Lebaran Anda bersama keluarga.

Kampung Batik Laweyan

Laweyan menjadi salah satu pusat batik yang tertua dan terkenal di Kota Solo setelah Kampung Batik Kauman. Kampung ini memiliki luas area 24.83 hektar dan berpenduduk kira-kira 2500 penduduk di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pedagang ataupun pembuat batik.

Kampung Batik Laweyan sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19 ketika asosiasi pedagang pertama kalinya dibentuk yaitu Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun 1912. Hingga sekarang 250 motif batik khas Kampung Batik Laweyan sudah dipatenkan. Berbeda dengan Batik Kauman yang cenderung berwarna gelap dan motif klasik, Batik Laweyan lebih menawarkan batik warna lebih terang.

Selain memiliki sejarah sebagai kota batik tertua, gaya arsitektur kampung batik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dinding tinggi dan gang-gang sempit menjadi karakter khas kampung batik ini. Bangunan rumah pedagang batik Laweyan banyak dipengaruhi oleh arsitektur Jawa, Eropa, Cina dan Islam. Bangunan mewah ini menjadi ciri kejayaan saudagar batik asli pribumi Laweyan pada masa itu dan dikenal dengan sebutan “Gal Gendhu”.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya