Mengapa Pemilu di Indonesia Rumit, Negara Lain Tidak?

Mengapa Pemilu di Indonesia Rumit, Negara Lain Tidak? - GenPI.co
Proses pemungutan suara pada Pemilu 2019, pemilu yang dinilai rumit dibandingkan sebelumnya. (Foto: Tribunnews)

GenPI.co - Pemilu tahun 2019 dinilai lebih melelahkan dibandingkan dengan penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Hal ini dikarenakan pemilu  kali ini dilakukan serentak. Pemungutan suara mencakup pemilihan Presiden, DPR, DPD dan DPRD Provinsi. 

Pekerjaan  petugas KPPS juga semakin berat berat.  Mereka harus menuntaskan perekapan seluruh hasil pemungutan suara, surat suara presiden, DPR, DPD, hingga DPRD Provinsi dan kabupaten/kota. Begitu beratnya, seorang Anggota KPPS di Samarinda, Kalimantan Timur meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugasnya.

Hal serupa juga dialami Sapta, Ketua KPPS di TPS 32 Ciledug, Tangerang. Ia mengaku tugas menjalankan pemungutan suara pada pemilu kali ini begitu berat. Banyak mekanisme yang harus dilalui dengan waktu yang mepet.

“Pemilihan sendiri sesuai ketentuan jam 13.00 sudah ditutup. Tetapi proses penghitungan suaranya yang melelahkan karena harus teliti dan banyak sekali. Sebagian ada yang sampai pagi baru selesai karena harus dihitung ulang. Biasanya  karena ada selisih atau tidak cocok jumlah suaranya,” kata Sapta kepada GenPI.co, Sabtu  (20/4).

Pada Selasa (16/4), The Guardian bahkan menyatakan penyelenggaraan Pemilu 2019 di Indonesia paling rumit di dunia. Media Inggris itu beralasan, Indonesia menggabungkan secara langsung pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden beserta Wakil Presiden.

Di negara-negara lainnya, pemilihan umum untuk presiden dan anggota legislatif biasanya dipisahkan. Seperti di Amerika Serikat, anggota Senat dipilih dalam 3 gelombang melalui Pemilu yang digelar setiap 2 tahun sekali. Sementara pemilihan presiden AS dilakukan setiap empat tahun sekali.

Sementara itu, negara berkembang seperti India dan Brasil telah menerapkan e-voting.  Itu adalah pemberian suara dengan menggunakan mesin pemilihan elektronik.

Penghitungan suara memang menjadi lebih mudah dan bisa menghemat anggaran dan SDM. Namun,  sistem E-Voting juga memiliki kekurangan, karena rentan dimanipulasi dan terkena serangan siber.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya