Ini Mantra Rahasia Pepadu Tahan Luka di Peresean Bau Nyale

Ini Mantra Rahasia Pepadu Tahan Luka di Peresean Bau Nyale - GenPI.co
Atraksi tarung Peredaran di Pantai Mandalika, Lombok, NTB, Senin (/3). (Foto: Ambar Adi Winarso)

Priiiiiittt..bunyi peluit panjang nyaring terdengar, seketika dua orang pepadu saling serang dengan sebilah rotan dan berlindung tameng dari kulit. Aksi pukul itu bikin penonton saling jerit, ada yang jeritan miris, jeritan dukungan, atau jeritan adrenalin kaget karena adegan saling gebuk itu.

Itulah sedikit gambaran tentang tarung Peresean Gaess..!! yang ada di Festival Bau Nyale 2018, sore hari di tepian Pantai Kuta Mandalika Lombok, Senin (5/3), kemarin.

Kerasnya bunyi penjalin dan ende saling hantam Itu bukan tawuran ala genk motor yang marak saat ini lho, tapi justu cara unik menjalin persaudaran sesama keturunan Suku Sasak Lombok. Kok bisa? Saling pukul, serang, gebuk, kok malah jadi saudara? Begini kisahnya..simak serius yaak..

Jadi, awalnya budaya tarung Peresean itu sebagai media dalam ritual memanggil hujan saat musim kemarau atau susah turun hujan, ada asesoris berupa ende dan penjalin sebagai alat utama dalam berlaga. Nah, banyak yang masih bilang itu rotan, tapi sebenernya itu penjalin, asal kata serapan 'jalin' artinya menjalin persaudaraan dan kasih sayang.

"Filosofinya, saat pepadu ada yang bocor (berdarah) kepalanya, maka penonton akan berteriak bersama 'hujan', diartikan sebagai doa bersama kepada Allah SWT, meminta hujan turun," jelas H. Inggah Riyadi SPd, pemilik Padepokan Pepadu Kebon Sorga Lombok, sekaligus juri dan wasit Peresean Festival Bau Nyale 2018.

Sejatinya pula, kata pria yang padepokannya terlibat film 'Sajadah dan Kabah' dengan Raja Dangdut Rhoma Irama ini, para pepadu itu sebenarnya tahan luka dari gebukan penjalin. Ekstrimnya jika luka pun akan sembuh sendiri saat di bawa pulang ke rumah. Jadi tenaga dokter atau medis sebenarnya formalitas dalam acara saja hehee..

Layaknya fenomena UFO, ini lah yang bikin orang atau penonton banyak muncul pertanyaan tapi tak terjawab, kenapa tak bisa luka? Rupanya ada rahasia para pepadu dalam melindungi diri dari cedera atau luka saat tarung Peresean. H. Inggah pun akhirnya buka suara, begini, simak seriuss lagi yak Gaess...

"Ada ritual khusus, satu malam sebelum pepadu bertarung akan merapal mantra perlindungan dan harus dalam keadaan suci baik jiwa dan raga," ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya