Menjalani Ramadan di Negeri Paman Sam, Aridha Rindu Suara Azan

Menjalani Ramadan di Negeri Paman Sam, Aridha Rindu Suara Azan - GenPI.co
Aridha Rizky Haryuni, mahasiswa Indonesia di Amerika. Foto: Instagram Aridha Haryuni

GenPI.co - Namaku, Aridha Rizky Haryuni. Sudah sekian tahun aku menempuh pendidikan tinggi di negeri Paman Sam. Bersyukur, bisa berkesempatan memilih kampus dan jurusan terbaik sesuai dengan mimpiku.

Saat itu aku menyandang status sebagai mahasiswi Southwest Minnesota State University. Dalam waktu yang bersamaan, aku pun mengambil pekerjaan di sebuah bank untuk memenuhi biaya hidup yang cukup tinggi.

Menjalani hari demi hari di negeri orang memang memberikan tantangan khusus buatku. Apalagi sebagai seorang muslim yang notabene warga minoritas di Amerika, banyak sekali culture shock yang aku alami. 

BACA JUGAYuk, Intip Persiapan Dewi Sandra Menjalani Ibadah Puasa Ramadan

Terutama saat menjelang bulan Ramadan. Aku harus berpuasa seharian. Menjalankan puasa di Indonesia dan di negeri orang tentu sangat terasa berbeda, terlebih tidak ada lagi orang tua yang membangunkan sahur.
 
Selama sebulan penuh Ramadan di Amerika, semua terlihat sama seperti hari normal, orang lain makan dan minum secara bebas.

Di Amerika aku harus berbuka puasa pukul 22:00, karena sudah terlalu malam untuk memasak, akhirnya memutuskan membatalkan puasa dengan sereal. 

Tak hanya itu, karena jeda antara berbuka puasa dan sahur hanya beberapa jam, aku memutuskan untuk tidak tidur, daripada tidak sahur sama sekali. 

Namun, tidak jarang juga aku memutuskan untuk tidak sahur, dari pada tak memiliki jam istirahat sama sekali, sampai akhirnya kembali bekerja pagi harinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya