Menjalani Ramadan di Negeri Paman Sam, Aridha Rindu Suara Azan

Menjalani Ramadan di Negeri Paman Sam, Aridha Rindu Suara Azan - GenPI.co
Aridha Rizky Haryuni, mahasiswa Indonesia di Amerika. Foto: Instagram Aridha Haryuni

Selama di Amerika, sejujurnya aku tidak menjalankan tarawih di Masjid karena biasanya menggunakan surat-surat panjang dan durasinya sendiri bisa sampai jam 2:00 subuh.
 
Hal tersebut tentu membuat aku akan sangat lelah, sampai akhirnya memutuskan untuk di rumah saja.

Selama bulan Ramadan aku terbiasa untuk memasak sendiri apa pun yang ingin aku makan, tak terkecuali kolak karena rindu dengan makanan khas Indonesia. 

Bahkan di hari lebaran aku berusaha total memasak ketupat, soto hingga sop buah tentu untuk menyenangkan diri sendiri.

Di Amerika, aku tinggal satu apartemen dengan tiga orang temanku, dua orang Kristen dan dua Islam termasuk aku. 
Sebagai sesama muslim, selama bulan Ramadan aku menjalankan puasa bersama dengannya, mulai dari berbuka hingga sesekali sahur.

Temanku merupakan keturunan Amerika dan Lebanon, yang sebenarnya memiliki rumah di Amerika. Namun, lokasinya tidak terlalu dekat dari tempat kerja, dua jam perjalanan dari apartemen kami. 

Tidak jarang saat orang tuanya datang mengunjungi dia ke apartemen, membawakan makanan Timur Tengah cukup banyak. 

"Alhamdulillah semua orang di sekitarku sangat mengerti dengan puasa, mulai dari teman satu rumah, atasan, hingga teman bermain yang biasanya ngajak nongkrong," ucapku sambil tertawa.

Semua selama bulan Ramadan berjalan dengan normal dan aku merasa sanggup menjalaninya, sampai hari Lebaran tiba. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya