Berpuasa di Jerman, Aku Diuji Sabar Musim Panas 40 Derajat

Berpuasa di Jerman, Aku Diuji Sabar Musim Panas 40 Derajat - GenPI.co
Nia Anggraini, WNI di Jerman. Foto: Nia Anggraini

Menjalani ibadah di negeri orang tentu tak semudah kala aku di Indonesia. Apalagi, ketika aku berpuasa, masyarakat di sekitar asyik menyantap hidangan mereka.

Terlebih, saat bulan Ramadan selalu memasuki musim panas yang mana sangat berat untukku. Di sini suhu panasnya bahkan bisa mencapai 40 derajat.

Tidak hanya itu, waktu berpuasa di Jerman pun berbeda dengan di Indonesia. Aku mulai berpuasa sejak pukul 2.30 hingga 21.30 waktu maghrib.

Rentang waktu berbeda tersebut membuatku kesulitan beradaptasi. Aku pun kerap batal puasa lantaran merasa lemas ketika berpuasa.

Aku lantas menyiasati itu dengan mengatur waktu tidur dengan teratur. Selain itu, penting untuk menyantap makanan saat sahur.

Dengan demikian, aku lebih terbiasa menjalani puasa di negera ini. 

Untuk beribadah, seperti salat aku biasa melakukannya di rumah karena masjid di sini tidak banyak, berbeda mungkin dengan kota-kota besar di Jerman.

Untuk menyambut bulan suci Ramadan tahun ini, aku tidak mempersiapkan hal khusus karena masih pandemi. Namun, aku kerap memasak makanan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya