Vaksin Covid-19 di Indonesia Menipis, Menristek Buka Suara

Vaksin Covid-19 di Indonesia Menipis, Menristek Buka Suara - GenPI.co
Pasokan Vaksin Covid-19 di Indonesia Kian Menipis, Menristek Akhirnya Buka Suara. (foto: Puji Langgeng/GenPI)

GenPI.co - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia tidak dapat terus menerus bergantung kepada PT Bio Farma selaku pengembang vaksin untuk covid-19.

Menurutnya, pemerintah perlu menambah industri vaksin covid-19 guna mempercepat ketersediaannya di Indonesia. Sebab, akan merepotkan apabila negara nantinya membutuhkan vaksin dalam jumlah yang besar.

BACA JUGA: Ekonomi Indonesia Meroket Usai Pandemi, Analisis Menristek Jempol

"Untuk imunisasi nasional masih mungkin. Namun, kalau levelnya sudah pandemi kami butuh tambahan industri," ungkap Bambang Brodjonegoro secara ekslusif kepada GenPI.co beberapa waktu lalu.

Sebelumnya diketahui, PT Bio Farma telah mengonfirmasi akan memproduksi vaksin Eijkman yang dikembangkan dengan platform protein rekombinan ekspresi ragi (yeast).

Bambang menjelaskan, untuk vaksin Eijkman yang ekspresi mamalia sebenarnya bibit vaksinnya sudah siap. Namun, Bio Farma belum siap menangani proses tersebut.

"Sehingga kami fokus ke ekspresi yeast yang bibit vaksinnya diperkirakan bisa diberikan ke Bio Farma sekitar Mei mendatang," jelasnya.

Selain itu, kata Bambang, progres lebih lanjut telah dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dengan menggunakan inactivated virus (virus yang dimatikan) dan telah mendapatkan kemitraan dengan PT Biotis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya