James Bullard memprediksi kenaikan suku bunga akan dimulai pada awal tahun depan. Hal tersebut menjadi langkah antisipasi untuk menahan kenaikan inflasi yang saat ini sudah berada jauh di atas suku bunga acuan.
“(Kedua), dari dalam negeri, tekanan terhadap depresiasi rupiah masih berlanjut pada awal pekan ini. Hal ini juga diiringi oleh aliran modal keluar pada pasar surat utang maupun pasar saham dalam satu pekan terakhir,” kata Analis Saham, Nico dalam risetnya yang diterima Senin sore (21/6/2021).
Ketiga, sentimen dari tidak terkendalinya penyebaran virus corona (covid-19) memberikan kekhawatiran terhadap progres pemulihan ekonomi di semester II/2021.
BACA JUGA: Angin Segar Bertiup dari Barat, Harga Emas Antam Akhirnya Naik
“(Keempat), pergerakan IHSG pada sesi II didominasi penguatan oleh saham-saham yang terkait dengan industri kesehatan,” ujar Nico.
Penguatan ini seiringan dengan kebijakan dari Menteri Perindustrian yang memprioritaskan 79 produk alat kesehatan dari dalam negeri, meningkatkan ekspektasi pelaku pasar terhadap naiknya permintaan dari perusahaan lokal.
BACA JUGA: Kripto Halal atau Haram, Ya? Yenny Wahid Bicara Soal Gharar
Berikut saham LQ45 yang yang mendominasi penguatan pada hari ini antara lain MIKA, ERAA, KLBF, EXCL, UNVR. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya UNTR, JSMR, BBTN, CTRA, ACES.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya AGII, SCNP, BBHI, SAME, MIKA. Untuk saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya BCAP, BHIT, RBMS, BGTG, BBTN. (*)
BACA JUGA: XL Axiata Lakukan Vaksinasi Covid-19 untuk Karyawan dan Keluarga
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News