Media dan Praktisi Humas Bersatu Hadapi Komunikasi Destruktif

Media dan Praktisi Humas Bersatu Hadapi Komunikasi Destruktif - GenPI.co
Webinar yang diselenggarakan Media Labs Digital Communications Agency, Kamis (23/9). Foto: Tangkapan Layar

Keresahan terhadap perkembangan teknologi digital yang mengarah ke hal yang negatif juga dirasakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

AMSI pun selalu berusaha me-leverage kemampuan para anggotanya.

“Bukan hanya dari sisi kode etik jurnalistik, juga dari sisi bisnis, agar mereka tidak terlalu tergantung dengan iklan-iklan pemda,” ujar Ketua AMSI Jakarta Erik Somba.

BACA JUGA:  Cita Citata Mendadak Marah-marah di Media Sosial, Duh Kenapa Ya?

Agus Sudibyo dari Dewan Pers juga mengingatkan pihak korporasi agar tidak melihat algoritma sebagai patokan untuk beriklan.

Menurut dia, algoritma dalam beberapa tahun belakangan ini memberikan dampak buruk bagi brand.

BACA JUGA:  5 Cara Mengembangkan Usaha dengan Mudah Melalui Media Sosial

“Beberapa brand besar di luar negeri bahkan pernah memboikot YouTube akibat iklannya terasosiasi dengan ISIS dalam sebuah konten,” tutur Ketua Komisi Kerjasama Lembaga dan Luar Negeri Dewan Per situ.

Wakil Ketua APPRI (Asosiasi Perusahaan PR Indonesia) Sari Soegondo menyayangkan kegagapan yang masih kerap terjadi pada pihak korporasi.

BACA JUGA:  Pak Jokowi, Media Asing Sorot Penjara Indonesia

“Mereka sadar bahwa saat ini sedang toward digital, tetapi masih minta berita naik di media cetak,” kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya