GenPI.co 
Wida yang bekerja sebagai seorang bidan, terpikir untuk memasarkan jamu segar yang dibuatnya secara manual secara online.
"Saya berpikir kenapa enggak buat jamu kemasa botol saja dengan packaging yang kekinian. Akhirnya saya mencoba untuk belajar membuat jamu dibantu dengan ibu mertua saya," jelasnya
Proses belajar membuat ramuan jamu kurang lebih tiga bulan, dengan berbagai rempah-rempah khas Indonesia bersama sang mertua.
Kini, Wida bisa membuat racikan jamunya sendiri. Dia dibantu dua karyawan baik di dapur dan sebagai admin pesanan.
Bahan-bahan yang ia pakai untuk membuat jamu adalah kunyit, jahe, asam jawa, jeruk nipis, beras, kencur, dan satu resep rahasia miliknya yang masih banyak orang lain belum pakai adalah dengan mencampurkan adas hitam yang berfungsi sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit.
Dalam sehari Wida mampu ia bisa menghabiskan setidaknya paling sedikit 150 botol berkapasitas 250 ml dijualnya dengan harga Rp10 ribu per satuannya. Selain lewat pemasaran online, Wida juga punya reseller. Dalam sebulan omzetnya Rp45 juta.
Adapun biaya untuk modal jamu setiap hari Rp 400.000 dikali 30 hari atau sebesar Rp12 juta. Biaya listrik Rp 200.000 satu bulan, beli data Internet Rp100.000 per bulan.
Plus dengan gaji dua karyawan, Wida mengantongi keuntungan dengan besaran yang cukup lumayan. Mencapai puluhan cjuta rupiah per bulannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
