GenPI.co 
Kemudian pada pukul 19.52, rupiah kembali ke level 1.500 menjadi US$1.503 tapi tetap melemah cukup besar yaitu 0,48 persen.
Bagaimana pergerakan emas pada Rabu (11/9/2019) di pasar global?
“Emas (diprediksi) akan ditransaksikan di level USD1.482,50-US1.502,80,” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada GenPI.co.
Ia mengemukakan ada 3 sentimen yang memengaruhi pergerakan harga emas, yaitu:
Investor Beralih ke Pasar Saham
Perkembangan perdagangan positif antara AS dan China mengirim saham lebih tinggi bulan ini, karena kedua negara mengonfirmasi pertemuan tatap muka akan dilanjutkan pada Oktober 2019.
“Itu menyebabkan emas kehilangan daya tarik safe-haven,” kata Ibrahim,
Proses Brexit
Inggris kembali tenang, Perdana Menteri Boris Johnson bertekad mengamankan kesepakatan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) pada pertemuan puncak Uni Eropa bulan depan.
“Perkembangan ini sedikit banyak membuat pasar lega, karena parlemen masih akan dilibatkan dalam proses Brexit. Jika menyerahkan semuanya kepada Johnson, maka kemungkinan terjadinya No Deal Brexit semakin tinggi,” kata Ibrahim.
Kepemilikan Emas Bank Rakyat China
Bank Rakyat China dilaporkan menaikkan kepemilikan emasnya menjadi 62,45 juta ons pada Agustus dari 62,26 juta ons sebulan sebelumnya.
Ibrahim mengatakan meski emas Comex sempat anjlok dan meninggalkan level USD1.500 per troy ounce, namun logam mulia telah meningkat sekitar 19 persen tahun ini hingga pertengahan Agustus.
“Prospek suku bunga yang lebih rendah dan permintaan safe-haven di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global, disebut-sebut sebagai penarik untuk emas,” kata Ibrahim.
Pergerakan harga emas Comex (USD/troy ounce):
9 September: 1.511
6 September: 1.515
5 September: 1.525
4 September: 1.560
3 September: 1.555
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
