Hindari PHK, Ekonom: Bedakan Kenaikan Cukai Rokok Keretek Tangan!

Hindari PHK, Ekonom: Bedakan Kenaikan Cukai Rokok Keretek Tangan! - GenPI.co
Rokok Djarum Coklat (foto: flickr)

 

Peneliti Ekonomi INDEF, Ahmad Heri Firdaus berharap ada perbedaan kebijakan untuk sigaret keretek tangan (SKT) yang paling banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan industri dua rokok lainnya, yaitu sigaret keretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM).

“Harus ada perbedaan (besaran kenaikan cukai rokok untuk jenis) SKT. Supaya lebih banyak (penyerapan) tenaga kerja. Supaya tak ada PHK,” kata ekonom Ahmad Heri kepada GenPI.co, Selasa (17/9/2019).

Ia mengatakan, pada kebijakan kenaikan cukai yang diputuskan pada tahun 2017, kenaikan cuka untuk sigaret kretek tangan juga lebih rendah dari lainnya.

“(Pemerintah mesti) melihat bagaimana kelanjutan (industri) sigaret kretek tangan dalam menyerap tenaga kerja,” kata Ahmad Heri.

Sigaret kretek tangan yang beredar di pasar dalam negeri saat ini antara lain dengan merek Djarum Coklat dan Dji Sam Soe.

Dikutip dari portal Kementerian Industri, industri rokok menyerap tenaga kerja di atas 4 juta orang.

Sementara pangsa pasar rokok berdasarkan jenisnya pada tahun 2016 adalah, untuk SKM sebesar 72 persen, SKT 20 persen, dan SPM 5 persen. Sisanya rokok klobot dan klembak menyan.

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya