GenPI.co 
“Yang penting tempatnya bersih dan bisa jualan aja dulu,” sambung Dandi.
Dandi yang hanya bermodal keyakinan akhirnya membeli etalasi bekas dari penjual minuman.
Selain itu, dia juga meminjam dua meja milik tetangganya. Dia pun menyewa tempat seadanya.
Dandi benar-benar harus memulai semuanya dari nol. Dia menjalankan operasional warungnya sendirian.
Dandi pun harus melayani pelanggan. Pada bulan pertama, Dandi masih harus nombok Rp 500 ribu untuk biaya sewa bulan berikutnya.
Empat bulan berlalu, Bakso Aci Akang makin dicintai. Dandi pun melihat ada peluang besar untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Dia memutuskan membuka cabang kedua di Perumnas 1, Karawaci. Saat itu Dandi memilih menyewa tenant kecil.
Dandi lantas menyusun strategi bisnis. Di antaranya adalah dengan memiliki gerobak dan memberikan seragam kepada karyawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
