Terpukul Pandemi, Nasib Industri Batik di Ambang Bangkrut

Terpukul Pandemi, Nasib Industri Batik di Ambang Bangkrut - GenPI.co
Ilustrasi perajin batik. Foto: info batik

Komar menambahkan saat ini rata-rata modal para UMKM berada di bawah Rp 200 jutaan terpaksa berhenti produksi.

Mengingat sepinya permintaan batik, memaksa mereka untuk berhenti produksi. 

Bila dihitung secara kasar, setidaknya menurut Komarudin ada 40 ribuan pengusaha batik kecil, sekitar 20 ribu di antaranya sudah gulung tikar.

"Dalam hitungan kita itu ada sekitar 30-40 ribuan, kalau 50% tutup ya sekitar 20 ribuan barangkali yang gulung tikar. UMKM batik yang di Cirebon aja ada 200-300 udah tutup," papar Komar.

Tak hanya memukul penjualan saja, kini para pengusaha terpaksa harus merumahkan para pegawai.

Setidaknya ia mencatat dari 140 ribu perajin batik, sudah ada 70 ribu yang diputus kerja.

BACA JUGATampil Modis dengan Busana Patchwork dari Sisa Kain Batik

"Industri batik itu ada 140 ribu perajin, misalnya hitungan 50%-nya itu 70 ribu terpaksa diputus, mereka beralih profesi," tukasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya