GenPI.co 
Perkembangan pariwisata Indonesia kian meningkat. Hal ini tidak lepas dari sebuah promosi yang dilakukan oleh kementerian Pariwisata. Banyak sekali strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata untuk meningkatkan kunjungan dan devisa negara.
“Banyak sekali strategi yang kita lakukan untuk mencapai target 20 million,” Ungkap Rizki Handayani Mustafa, Depiti Pengembangan Pemasaran I, Kementrian Pariwisata pada Final Countdown di kantor Markplus, di Jalan Casablanca Raya kav 8, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).
Upaya ini juga harus didukung oleh pemerintah setempat dengan menyediakan sebuah destinasi atau mengadakan sebuah event budaya dan pariwisata.
Sementara kemenpar sendiri sifatnya hanya membatu dalam segi promosi. Mulai dari promosi di media sosial, website hingga pembuatan flayer.
Promosi tersebut dilakukan sebelum event, pada saat event dan after event. Tujuannya pun tak lain untuk memberikan informasi terhadap acara tersebut.
Marketing strategi dilakukan untuk sebuah upaya meningkatkan jumlah wisatawan. Salah satunya adalah metode DOT ( Destinasi Origin Timeline). Dalam metode tersebut yang ditawarkan adalah sebuah destinasi, originalitas dan jadwal untuk promosi. Ketiganya harus tepat dan bersinergi.
“Metode DOT ini juga kita lakukan, dan yang paling penting adalah timeline, kapan kita harus melakukan promosi, karena kalau timelinenya gak pas kita akan ketinggalan moment,” lanjutnya.
Selain itu, metode Famtrip dan table top juga dilakukan. Seperti mengundang para tour agent travel dari luar negeri untuk datang ke Indonesia. Tujuannya agar mereka bisa mengetahui dan mempelajari pariwisata Indonesia untuk dijual di negaranya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
