Kisah Sukses Cafe Bluemoon yang Berkembang Bersama Komunitas

Bisa dibilang, di fase awal segmen konsumen Bluemoon terkotakkan hanya suporter City. Namun, pelan-pelan Ipung mulai menemukan ritme bisnisnya.

Dia mencoba menyelaraskan antara bisnis dengan passionnya di suporter bola. Ipung menyadari, pada tahun-tahun ke belakang, komunitas memiliki arti penting bagi sebuah brand.

Oleh karena itu, konsep bisnisnya ini diperluas dengan menggandeng komunitas lain. Selain suporter Manchester City, Ipung mulai membuat strategi agar komunitas lain pun bisa menjadikan Bluemoon sebagai home base mereka.

“Ada komunitas sepeda, gravity, seni, musik, hampir semuanya ada. Jadi, kafe ini sudah seperti milik banyak komunitas. Namun, jati diri City tidak hilang.” katanya.

Ipung mengatakan, sejak awal dibentuk kafe ini menjadi tempat untuk menuangkan berbagai kegiatan positif dari berbagai komunitas.

Di kalangan suporter Manchester City, Bluemoon tentu menjadi tempat favorit nobar dan gathering. 

Sementara komunitas lain juga turut membuat acara yang tak kalah seru, seperti galeri, pameran seni, workshop, hingga exhibition.

“Kafe yang awalnya cuma berwarna biru langit, kini jadi ada banyak warna-warni,” terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News