GenPI.co - Per 1 Maret nanti, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) akan memberlakukan kebijakan DP 0 persen untuk pembelian kendaraan bermotor (ranmor)
Namun oleh ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, kebijakan itu dinilai tak tepat. Kenapa?
BACA JUGA: Aksi Blusukan Risma Dikomentari Wapres Ma'ruf Amin, Isinya..
"Sebenarnya kebijakan tersebut kurang pas. Masalah utama adalah masih tingginya risiko penyaluran kredit," kata Bhima Yudhistira kepada GenPI.co, Jumat (19/2).
Alasannya, pihak bank atau perusahaan pembiayaan tidak mungkin langsung memberikan DP 0 persen. Hal tersebut karena kekhawatiran debitur tidak mampu mencicil dan malah jadi bermasalah.
"Apalagi kredit kendaraan bermotor, di mana barang bergerak risikonya tinggi," tegasnya.
Menurut Bhima, DP 0 persen akan menjadi beban masyarakat karena tingginya bunga kredit.
"Memang kalau DP 0 persen di awal ringan, tapi kan cicilan per bulan sebenarnya jadi berat. Belum tentu juga leasing atau bank mau berikan DP 0 persen," paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News