GenPI.co 
Alunan angklung menggema di Gedung Perundingan Linggarjati Kabupaten Kuningan, pada Sabtu (17/11). Semua yang hadir di gedung pertunjukan itu tampak terpesona dengan irama yang dihasilkan oleh musik bambu tersebut.
Mengolaborasikan aliran musik modern dengan tradisional menghasilkan perpaduan yang sangat luar biasa.
Istimewanya, mereka yang sedang beraksi memainkan angklung itu bukanlah orang Indonesia. Mereka adalah pemain angklung dari Hiroshima, Jepang. Namun soal kelihaian mengharmoniasi tiap nada dari alat musik itu, mereka sudah ahli. Buktinya tepuk tangan memenuhi udara di ujung penampilan mereka.
Penampilan pemain angklung asal negeri Matahari Terbit itu adalah satu dari rangkaian kegiatan dalam Festival Angklung 2018. Rupanya, kelompok dari Jepang itu bukan satu-satunya peserta festival yang berasal dari luar negeri. Ada perwakilan dari 15 negara yang ikut dalam kemeriahan tersebut. Negara-negara tersebut antara lain Algeria, Spanyol, Bangladesh, Timor Leste, Lituania, Belanda dan Australia.
Adam, salah satu pengunjung dari Algeria menyatakan ketertarikannya yang amat sangat terhadap Angklung. Ia bahkan berkeinginan untuk mempelajari cara memainkan alat musi tradisional itu.
“Suka dengan keramahan masyarakat disini, saya mencintai budaya disini, terutama musik tradisional angklung, saya ingin memperlajari lebih dalam dan berharap bisa memainkannya,” ujarnya.
Festival angklung 2018 adalah satu dari beberapa acara memperingati hari perundingan linggarjati. Penampilan budaya Kuningan termasuk tamasya ke situs-situs kebudayan menjadi suguhannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
