Tradisi Potong Jari, Lambang Kehilangan dan Kesetiaan

Tradisi Potong Jari, Lambang Kehilangan dan Kesetiaan - GenPI.co
Suku Dani, Suku yang pertama kali diketahui di Lembah Baliem, Papua Barat.

Di berbagai daerah, suku dan budaya punya ritualnya masing-masing terutama dalam beberapa acara adat termasuk acara kematian. Menunjukkan rasa kehilangan, serta ada juga yang memanjatkan doa dan syukuran. Seperti yang menjadi ritual sakral yang dilakukan Suku Dani. Suku yang pertama kali diketahui di Lembah Baliem, Papua Barat.

Bagi suku di pemukiman lembah ini, kebersamaan sangatlah sangatlah penting. Maka dari itu, saat kehilangan anggota keluarga, mereka akan segera memotong ruas jarinya. Tradisi seperti ini dikenal sebagai Iki Palek.

Iki Palek adalah Tradisi potong jari sebagai tanda kehilangan dan kesetiaan. Jari yang dipotong menunjukan bahwa seberapa banyak keluarga yang telah meninggal. Walaupun, mayoritas wanita yang melakukan tradisi ini, tetapi pria juga ikut melakukannya sebagai bentuk kesedihan dan penghormatan. Namun, kebanyakan dari kaum pria tak memotong jarinya melainkan memotong daun telinga dengan menggunakan bambu tajam.

Menurut suku Dani, hanya menangis tak cukup untuk mengutarakan kesedihan yang dirasakan. Tetapi, rasa sakit dari memotong jari dianggap mewakili hati dan jiwa yang terluka karena kehilangan orang tersayang.

Bagian tubuh melambang hidup bersama sebagai satu keluarga, marga, rumah, suku, nenek moyang, bahasa, sejarah dan juga satu asal. Dalam bahasa Papua, disebut dengan "Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”.

Pemotongan jari juga memiliki filosofi yang diciptakan masyarakat Suku Dani sendiri. Yaitu, bentuk dan panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan beban semua pekerjaan. Masing- masing jari bekerja sama sehingga tangan dapat berfungsi dengan selayaknya. Jika kehilangan salah satunya, itu berarti kebersamaan dan kekuatan akan berkurang.

Sebelum prosesi pemotongan, jari diikat dengan seutas tali selama beberapa waktu sampai aliran darah berhenti. Saat aliran darah telah berhenti barulah pemotongan jari dilakukan. Suku Dani menggunakan kapak, pisau tradisional, dan benda tajam lainnya untuk pemotongan. Namun, ada juga yang mengigitnya hingga putus.

Tak terbayang lagi rasa sakit yang dirasakan, tapi inilah bentuk kesetiaan dari masyarakat Suku Dani. Tradisi Iki Palek kini sedikit demi sedikit mulai menghilang, akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan agama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya