GenPI.co 
Tak hanya fokus mengembangkan sektor pariwisata, Banyuwangi kini tengah mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengangkat perekonomian dan potensi wisata Banyuwangi.
Hal ini ditunjukan dengan menciptakan pelatihan berkelanjutan untuk para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan santri yang dipecut menjadi pebisnis kopi dan cokelat.
Komoditas Kopi menjadi salah satu komoditas utama ekonomi di Banyuwangi. Salah satu andalannya ialah memiliki cita rasa kopi yang khas seperti Kopi Kemiren-nya. Selain kopi, komoditas cokelat juga tumbuh subur di negeriini. Seperti yang terdapat di Desa Kakao, Glenmore Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, kopi dan cokelat dipilih karena tren pasar terus berkembang pesat. Saat ini muncul lebih dari 100 bisnis rintisan kopi dan cokelat dengan berbagai merek justru digagas anak-anak muda Banyuwangi.
Pada tahap awal kolaborasi dengan BPPT ini, ratusan siswa dan santri dari 10 SMK dan pesantren se-Kab. Banyuwangi akan dilatih proses awal dari penanaman, perawatan hingga pengolahan akhir dari sebuah kopi dan cokelat. Pelatihan para siswa yang berkonsep Proses hulu ke hilir itu diyakini dapat mencetak technopreneur agrobisnis yang handal untuk masa depan Banyuwangi.
“Ini juga menerjemahkan arahan Presiden Jokowi bahwa anak-anak muda sejak dini harus didesain sebagai generasi kreatif, termasuk soal kewirausahaan. Ketika bertemu para bupati, Pak Jokowi mencontohkan besarnya potensi kopi sebagai penggerak ekonomi rakyat," tambah Anas.
BPPT sendiri membantu budidaya kopi dan kakao melalui penerapan teknologi smart farming. Teknologi ini dipercaya meningkatkan produktifitas lahan. BPPT juga akan mendampingi tahapan pengolahan kopi dan kakao untuk menghasilkan kopi dan cokelat dengan keunggulan rasa tersendiri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
