ISTA Awards untuk Pengelola Pariwisata

ISTA Awards untuk Pengelola Pariwisata - GenPI.co
Taman SImalemResort, peraih ISTA Award 2017. (Foto: Paket Wisata Danau Toba)

Kementerian Pariwisata akan kembali menggelar ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA). Di pennyelenggaraannya yang kedua ini, ISTA akan mengangkat tema ‘Kearifan Lokal untuk Pariwisata berkelanjutan’.

ISTA sendiri merupakan penghargaan yang diberikan Kemenpar kepada pengelola destinasi wisata yang mampu menerapkan pariwisata yang berkelanjutan. Sebagaimana diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, ISTA 2018 ini merupakan wujud komitmen Kemenpar untuk mengembangkan sektor pariwisata. Terutama pendekatan dengan pariwisata berkelanjutan.

"ISTA adalah ajang pemberian penghargaan kepada destinasi-destinasi di Indonesia yang sudah berproses. Serta menunjukkan adanya hasil dari penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan," ujar Dadang Rizki, Rabu (30/5).

Ia menambahkan pemberian penghargaan ini sejalan dengan rencana strategis pembangunan pariwisata nasional, regional, dan global yang menjadikan pariwisata berkelanjutan sebagai dasar dan arahan pengembangan.

Semua pengelola destinasi wisata bisa ambil bagian dalam kegiatan ini.  Seperti pengelola wisata desa, pengelola kawasan, Organisasi Tata Kelola Destinasi, Badan Otoritas Pariwisata, UPTD, Yayasan, serta PT yang terintegrasi dalam komponen destiansi yaitu Daya Tarik Wisata (DTW) Aksebilitas, Amenitas dan lainnya.

Pengelola destinasi yang ingin gabung di ISTA 2018, bisa mengirimkan formulir ke email: ISTA@kemenpar.go.id Cc: ISTAKemenpar2018@gmail.com. Pendaftaran dibuka hingga 30 Juni 2018 dan diumumkan pada 27 September 2018.

Menteri Pariwisata Arief Yahya punya harapan dengan penyelenggaran ISTA. Ajang itu diharapkan dapat menstimulasi agar semakin banyak destinasi yang menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan sekaligus menjadi ajang promosi maupun branding di tingkat nasional maupun internasional dalam rangka mengakselerasi kunjungan wisata ke Indonesia.

Arief Yahya juga memaparkan, rumus membangun Sustainable Tourism Concept adalah 3P. Yakni people, planet dan profit. Pembangunan pariwisata harus melibatkan warga lokal, menghormati budaya, menjaga lingkungan alam dan lingkungan sosial. Profit atau keuntungan harus dirasakan bersama, agar pariwisata tersebut tetap terjaga oleh semua orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya