#24 Co-Branding Wonderful Indonesia

#24 Co-Branding Wonderful Indonesia - GenPI.co
Menpar Arief Yahya

Lalu siapa saja partner yang bisa kita ajak untuk co-branding? Banyak sekali. Ambil contoh membuat kaos untuk branding Wonderful Indonesia. Alih-alih kita membiayai cetak kaos tersebut 100%, akan lebih hemat jika kita minta siapapun partner yang mau mencetak kaos dengan brand Wonderful Indonesia, dan kita subsidi, katakan 25% dari harga kaos. Dengan begitu, maka dengan anggaran yang sama kita akan bisa mencetak kaos empat kali lipat. Jadi akan sangat menghemat anggaran. Bayangkan kalau kita bisa mencetak 1 juta kaos Wonderful Indonesia untuk soufenir yang dijual Rp 50-100 ribu, maka itu akan melebihi kampanye partai politik.     

Ambil contoh lain kerjasama co-branding dengan hotel dan restauran. Kita bisa memasang stiker berukuran besar atau wall of fame Wonderful Indonesia di public space hotel atau restauran yang bisa dipakai untuk selfie para tamu. Di era Instagram sekarang ini, para tamu hotel atau restoran hobinya adalah berselfi ria. Kalau di setiap hotel dan restoran ada wall of fame Wonderful Indonesia maka mereka akan berselfie di wall of fame Wonderful Indonesia dan meng-upload di Instagram.

Hal yang sama bisa dilakukan di pusat-pusat destinasi wisata di seluruh Tanah Air bekerjasama dengan Dispar-Dispar. Di setiap destinasi wisata tentu ada gerbang masuk atau landmark di pusat destinasi wisata. Nah kita bisa menempel logo Wonderful Indonesia di tempat-tempat tersebut. Kalau landmark itu dibangun oleh Dispar atau pemilik destinasi, sementara Kemenpar cukup menempel logo Wonderful Indonesia di situ, maka penghematan biayanya lumayan besar.

Contoh lain lagi adalah bus-bus pariwisata. Kalau bus pariwisata seharusnya co-branding ini wajib, mereka harus memasang logo Wonderful Indonesia di badan bus. Di sini Kemenpar akan membantu menyediakan stikernya yang disesuaikan denggan warna dasar busnya. Bayangkan kalau seluruh bus pariwisata dipasang logo Wonderful Indonesia dan bus-bus itu hilir mudik ke mana-mana, maka exposure Wonderful Indonesia akan tinggi sekali.

Bentuk lain co-branding adalah dengan para pemilik brand seperti Papatonk di atas. Mereka bisa menempelkan logo Wonderful Indonesia di produk atau kemasannya. Jenis produknya bisa bermacam-macam mulai dari makanan, minuman, kosmetik, fesyen, dan lain-lain.

Misalnya co-branding dengan Indofood. Kita tahu Indomie sudah dipasarkan di sekitar 80 negara. Di Arab Saudi dan Nigeria Indomie bahkan sudah menjadi household brand. Kalau Wonderful Indonesia bisa co-branding dengan Indomie di 80 negara pasti luar biasa. Begitu juga co-branding dengan Kopiko (Mayora) yang menjadi market leader di Cina atau Extra Joss (Kalbe) yang nomor satu di Filipina. 

Saya berpikir melakukan co-branding ini terutama karena ingin menghemat anggaran. Kalau kita bisa menghemat anggaran, maka anggaran sisa bisa kita alokasikan ke pos-pos kegiatan promosi lain secara lebih maksimal. Dari total 100% biaya yang seharusnya kita keluarkan, saya punya target kita cukup membiayai 10%. Artinya, melalui kerjasama co-branding, kita bisa berhemat hingga 90%.   

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya