Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Pasar Kripto di Asia Tenggara

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Pasar Kripto di Asia Tenggara - GenPI.co
Ilustrasi trading mata uang kripto (cryptocurrency). Foto: Asep Wahyudin/GenPI.co

GenPI.co - Pakar keuangan dari Boston University, Profesor Irena Vodenska, PhD CFA memprediksi Indonesia akan menjadi pemimpin sentral ekosistem kripto dan blockchain di Asia Tenggara.

"Ekosistem mata uang kripto di Indonesia terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin sentral ekosistem kripto," kata Irena Vodenska secara virtual, Kamis (12/8).

Irena mengatakan, setiap negara punya pertimbangannya masing-masing dalam pengadopsian mata uang kripto.

Di Amerika Serikat, kata dia, kesadaran untuk menggunakan mata uang kripto sudah terbangun sejak 2013 dan hal tersebut didasarkan atas pemahaman dan perlakuan Bitcoin yang sudah dianggap sama seperti sebuah properti.

Sementara di Australia, masyarakat setempat sedang mengadopsi teknologi transaksi bitcoin dan mata uang kripto dengan rentang waktu penerapan dua tahun.

Swiss adalah salah satu negara yang menjadi rumah dari perusahaan top teknologi blockchain di dunia.

BACA JUGA:  383 Aset Kripto Diperdagangkan di Indonesia

Bahkan, Switzerland bisa disebut sebagai "CryptoValley" yang serupa dengan Silicon Valley di Amerika Serikat

Swiss menawarkan platform yang sangat kuat untuk peningkatan pertumbuhan ekosistem mata uang kripto global, mulai dari infrastruktur yang mumpuni, talenta kerja kelas dunia dan lain sebagainya.

Selain itu, akses terhadap pemerintahan yang ramah kripto lewat penerimaan pembayaran pajak dengan mata uang kripto dan sistem pemilihan berbasis blockchain.

Jepang adalah pemimpin dari penerapan mata uang kripto dalam sistem hukum negaranya.

"Jepang juga memiliki jumlah trader bitcoin terbesar dengan akumulasi total transaksi mencapai 40 persen transaksi bitcoin dunia di Q4 pada 2017," kata Irena.

China menerima teknologi terkait dengan tangan terbuka dan saat ini China merupakan rumah bagi berbagai usaha rintisan berbasis blockchain.

Meski demikian, kata Prof Irena, mata uang kripto hari ini masih merupakan aset investasi yang spekulatif.

"Penerapan mata uang digital diharapkan dapat berjalan di seluruh dunia untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama," kata Irena. (ant)

BACA JUGA:  Waspada, Penipuan Kripto Makin Marak

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya