DEAR DIARY

Ramadan di Jerman, Aku Rindu Bantu Ibu Bikin Takjil

Ramadan di Jerman, Aku Rindu Bantu Ibu Bikin Takjil - GenPI.co
Nuzhatul Ussak (foto: Dok. Nuzhatul Ussak)

GenPI.co - Namaku Nuzhatul Ussak. Pada akhir 2018 aku memutuskan pergi ke Berlin, Jerman untuk acara pertukaran volunteer. Tak menyangka aku akhirnya bisa tinggal di Jerman hingga tiga tahun ini. 

Selama tinggal di Jerman, aku rela pisah dengan keluargaku di Tegal, Jawa Tengah. Itu lah kadang yang membuatku menjadi kesepian saat Ramadan tiba.

BACA JUGAPuasa 17 Jam Lamanya, Tidak Membuat Aku Patah Semangat

Sebab, aku tak mendengar suara azan magrib berkumandang, umat muslim membaca Al-Qur’an, dan selawatan.

Aku juga rindu kebersamaan buka dan sahur bersama keluarga.

Biasanya, aku juga ikut membantu ibu membuat takjil untuk dibawa ke masjid. Kebetulan rumahku di Indonesia dekat sekali dengan masjid.

Menjalankan ibadah puasa di Jerman sangat berat bagiku. Selain musimnya yang tak menentu, waktu berpuasa juga lama, yakni 18 jam. 

BACA JUGARamadan Kali Ini Aku Tak Ingin Julid

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya