Aku pun berusaha untuk mempelajari agama Islam. Hingga pada akhirnya, Aku mengucapkan dua kalimat syahadat pada akhir Mei 2020.
Beruntungnya, keputusanku untuk memeluk agama Islam tidak ditentang oleh orang tuaku. Bahkan, Mamaku mendukung keputusanku.
Mamaku menerima keputusanku dengan ikhlas. Sebab, kata Mama, semua agama punya tujuan yang sama, yakni untuk kebaikan.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Masuk Islam Bukan Hal yang Sulit
Beliau pun berpesan agar aku selalu bersikap baik kepada siapa pun. Tak hanya kepada saudara, tapi juga ke orang yang tak aku kenal sekali pun.
Setelah menjadi mualaf, aku belajar salat dan mengaji dengan kedua kakakku. Kebetulan, kedua kakakku juga mengambil keputusan yang sama denganku, yakni menjadi mualaf.
Suatu hari, saat salat zuhur, empat rakaat sudah selesai. Namun, ternyata aku baru ingat. Ternyata aku masih pakai celana pendek.
Akhirnya saat itu aku kembali mengulangi salat zuhur. Tak ada maksud sengaja, karena aku benar-benar lupa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News