Penjual Gado-Gado Bergoyang Hebat Denganku, Tetanggaku Mendengar

Penjual Gado-Gado Bergoyang Hebat Denganku, Tetanggaku Mendengar - GenPI.co
Ilustrasi: Freepik

Aku akhirnya mematikan laptop dan bangkit dari kursi untuk mengambil jaket dan kunci motor.

Lalu, aku pun langsung menuju ke garasi rumah untuk memanaskan motor.

“Gado-gadonya tiga, ya. Duanya pedes, satu sedang, kayak biasanya. Trus, nanti beli deterjen, sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun colek, desinfektan, sikat kamar mandi, hanger, kamper-”

“Bu, di-chat saja list barangnya. Biar aku nggak lupa,” kataku memotong omongan Ibu.

“Oh, ya sudah kalau begitu. Nanti Ibu chat. Kamu pesan gado-gadonya aja dulu kalau begitu, ya. Sana hati-hati,” ujar Ibu.

Aku pun mengeluarkan motor dari garasi motor dan menutup pagar rumah. Setelah itu, aku langsung tancap gas ke tukang gado-gado yang berada di depan komplek.

Sesampainya di tukang gado-gado, ternyata tidak ada yang sedang berjaga di gerobaknya.

Aku pun langsung memanggil penjualnya agar dia langsung muncul dari dalam rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya