BACA JUGA: Kisah Mualaf: Saat Berpuasa Aku Merasa Lebih Dekat dengan Allah
"Yoh, aku nggak sanggup. Aku sayang sama kamu, tapi bagaimana orang tuaku?," ungkapku kepada Yohanes.
"Sabar, kita cari solusi bersama, oke?," sahutnya.
Sungguh mudah sekali jawabannya itu. Aku sampai bingung harus bagaimana.
Akhirnya, aku sudah lelah dan aku memutuskan untuk putus.
BACA JUGA: Jangan Coba-coba Selingkuh di Negara Ini, Termasuk Nomor 5!
"Yoh, rasanya cukup. Semoga kamu mendapatkan yang seiman dan seamin, ya. Aku pamit," ujarku sambil menahan rasa sesak di dada.
Kami pun sempat meributkan perkataanku itu. Akhirnya, Yohanes mengerti maksud perkataanku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News