Ramadan di Jerman, Aku Menjadi Guru Ngaji untuk Anak Indonesia

Ramadan di Jerman, Aku Menjadi Guru Ngaji untuk Anak Indonesia - GenPI.co
Zahra Inatsa Hauna, mahasiswi Indonesia di Jerman. Foto: doc Zahra

Hal yang cukup aku rindukan selama berpuasa di Indonesia adalah pasar Ramadan. Berbagai macam makanan hingga minuman dengan mudahnya ditemukan untuk menu berbuka puasa. 

Walau begitu, ada hal menyenangkan juga yang bisa aku rasakan selama di Jerman. Tidak jarang aku berpindah masjid untuk mencoba suasana baru di tempat tersebut.  

Karena rasa penarasan cukup tinggi tidak jarang membuat aku dan beberapa temanku mendatangi masjid Arab hingga Turki  untuk merasakan tradisi buka bersama di sana.

"Merasakan bulan Ramadan bersama orang muslim dari berbagai negara lebih terasa ikatan persaudaraanya," ucapku, senang.

Walau menjadi minoritas, aku bersyukur tidak pernah lupa sedang menjalankan puasa terlebih di sekitarku makan dan minum begitu bebasnya. 

Untuk menahan rasa lapar, aku membiasakan diri untuk sahur dengan memasak. Bila tidak sempat aku memilih makan roti.

BACA JUGARamadan di Jepang, Aku Kesulitan Temukan Makanan Halal

Selama menahan haus dan lapar tidak jarang aku mendapat simpati dari beberapa orang yang tidak mengerti apa itu puasa. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya