Lebaran Pertama Tanpa Ayah, Aku Kangen, Yah!

Lebaran Pertama Tanpa Ayah, Aku Kangen, Yah! - GenPI.co
Ilustrasi (foto: Pixabay)

GenPI.co - "Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar, Laa-illaha illalahu wa allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil khamd".

Rasanya suara itu masih santer di telinga. Suara ayah tahun lalu, saat mengumandangkan takbir di masjid dekat rumah.

BACA JUGAKisah Mualaf: Mimpi jadi Nyata, Aku Ucapkan 2 Kalimat Syahadat

Lebaran tahun ini tanpa ayah rasanya hampa dan sepi. 

"Mah, tahun lalu Lebaran masih sama ayah," ujarku sambil menitikkan air mata mengatakan itu kepada ibuku.

Rasa rinduku sudah tak terbendung lagi. Aku memang egois karena mengutarakan itu kepada ibuku yang jelas-jelas lebih brsedih dari diriku.

"Sabar, nak. Ayah lagi bahagia sekarang, sudah tidak sakit lagi," sahut ibuku sambil menahan derai air matanya.

Aku dan ibu tak kuasa menahan rasa sedih ini hingga akhirnya kami berpelukan untuk menenangkan satu sama lain. Di rumah, aku hanya berdua dengan ibu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya