Kisah Mualaf: Sebelum Meninggal, Istri Memintaku Hijrah

Kisah Mualaf: Sebelum Meninggal, Istri Memintaku Hijrah - GenPI.co
Maksimus Nong menceritakan kisahnya menjadi mualaf. Foto: Dok Pri

GenPI.co - Asslamualaikum. Namaku Maksimus Nong. Umurku saat ini 66 tahun. Aku lahir di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kisah mualaf yang kualami dimulai pada 41 tahun lalu. Saat itu aku menikah dengan wanita pujaanku di Kendari.

Namun, aku tidak serta-merta langsung menjalankan tugas dan kewajibanku sebagai muslim.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Aku Sempat Dimarahi, Bapak Akhirnya Ikhlas

Perjalanan hijrahku cukup panjang. Pada awalnya, aku tidak tahu-menahu tentang mengaji dan puasa.

Aku pun tidak terlalu paham gerakan dan bacaan salat. Namun, istriku terus membimbingku.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Aku 7 Tahun Tidak Diakui Anak oleh Papa

Jawabanku selalu sama. Aku sering bilang, “Iya, nanti. Insyaallah,”.

Sebenarnya, alasanku menunda hijrah ialah karena tidak mau salat hanya untuk menggugurkan kewajiban.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Melihat Ukhti Wudhu, Aku Tertarik Mendalami Islam

Aku ingin beribadah dengan sungguh-sungguh. Aku benar-benar ingin ikhlas saat beribadah setelah memeluk agama Islam.


Artikel ini sudah tayang di Kisah Mualaf: Sebelum Pergi, Istriku Berpesan Agar Aku Hijrah

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya