Menyerah Bukanlah Pilihan

Menyerah Bukanlah Pilihan - GenPI.co
Namun, aku tidak mau menyerah. Aku mau jadi apa jika menyerah? Menyerah bukanlah pilihan. Batinku saat itu. Ilustrasi pria rebahan sambil main HP. Foto: Iqbal Afrian/GenPI.co

GenPI.co - Aku terus membuka berkas di amplop cokelat yang kubawa. Jantungku deg-degan. Langkahku terasa gontai.

Aku merasa kakiku tidak terlalu menapak tanah. Pancaran sinar matahari membua mataku terasa nanar.

Aku baru saja gagal. Untuk kesekian kalinya, aku kembali gagal mendapatkan pekerjaan.

BACA JUGA:  Badai Hoki Pertengahan Februari, Rezeki 3 Zodiak Makin Tak Terbendung

Aku baru saja diberi tahu perusahaan yang kulamar. Aku tidak diterima. Sialan, batinku.

Aku duduk di halte bus. Tenagaku seolah sudah habis. Kakiku terasa sakit. Sepatu pantofel yang kupakai sangat keras.

BACA JUGA:  Masa Depan Cerah, 3 Zodiak Fokus Cari Uang Demi Hari Tua

Baju putih yang kukenakan juga sudah mulai basah. Keringat bercucuran. Keningku sangat basah.

Aku tersenyum sendiri ketika mengenang momen itu. Aku mengalaminya ketika baru lulus kuliah.

BACA JUGA:  Ketiban Rezeki dan Hoki, 3 Zodiak Bisa Bahagia Sampai Hari Tua

Sekitar tujuh tahun lalu. Aku merasa masih sangat idealis. Aku harus mendapatkan pekerjaan yang memang sesuai keinginanku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya