Tanpa pikir panjang untuk yang kesekian kalinya, aku menembak Pak Christian.
"Pak, mau nggak jadi pacarku? Jujur, aku sudah mencintai bapak sejak pandangan pertama," kataku.
"Terima kasih atas perasaannya, ya. Aku masih memiliki seorang putra yang masih sekolah. Aku ingin fokus mengurusnya untuk saat ini," sahutnya.
BACA JUGA: Jodoh Untukku Dari Nindi
Mendengar jawabannya ini aku pun murung dan sedikit meneteskan air mata. Bagaimana tidak, selama ini aku berusaha mendapatkan perhatian darinya.
"Aku mencintai seluruh murid di sekolah ini, termasuk kamu. Kamu adalah murid kebanggan saya. Pertahankan itu," ujarnya sambil tetap menyemangatiku. (*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News