Ramadan di Eropa: Durasi Panjang, Cuaca Panas, Takjil Berlimpah

Ramadan di Eropa: Durasi Panjang, Cuaca Panas, Takjil Berlimpah - GenPI.co
Airis Sabriena. Foto: Dok pribadi for GenPI.co

Jujur, aku merasa sangat cepat untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Saat pertama kali tiba di Belanda dan Prancis, aku sama sekali tak mengalami culture shock.

Namun, satu hal yang membuat aku kaget saat menjalani Ramadan di Eropa adalah durasi puasa bertambah tiap harinya.

Apalagi, Ramadan biasanya jatuh tepat pada musim panas di Eropa.

Karena terletak di bagian utara Bumi, siang hari di Eropa saat musim panas bisa mencapai 19 jam.

Aku sempat merasa lemas dan tak kuat menjalani puasa dalam durasi selama itu dibarengi dengan berbagai aktivitas, seperti kuliah dan lain sebagainya.

Apalagi, aku tak naik mobil selama di Eropa. Jadi, mobilitas sehari-hari kujalani dengan berjalan kaki, bersepeda, dan naik metro.

Suhu udara di Eropa saat musim panas bahkan bisa mencapai 40 derajat Celsius.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya