Cerita Mualaf: Pertama Lihat Kabah Aku Mantap Peluk Islam

Cerita Mualaf: Pertama Lihat Kabah Aku Mantap Peluk Islam - GenPI.co
Aku Mantap Jadi Muslim Saat Mimpi Melihat Ka'bah. Foto: dok. Anastasia Lusia Oktaviani

GenPI.co - Namaku Anastasia Lusia Oktaviani. Dari kecil aku hidup di tengah keluarga muslim. Sementara itu, ibu dan ayahku Katolik. 

Dari kecil aku hidup dengan eyang dan sering diajarin tentang ajaran-ajaran Islam. Aku juga sering ikut puasa, meskipun tidak full satu bulan. 

Teman-temanku juga mayoritas muslim, bahkan mantan pacarku juga muslim. Meskipun aku selalu dimarahi oleh mama saat berpacaran dengan seorang pria muslim. 

BACA JUGACerita Mualaf: Teman-temanku Selalu Meyakinkanku soal Islam

Aku menjadi mualaf saat kuliah semester dua. Saat itu, aku diam-diam minta temanku menemaniku menjadi mualaf. 

Aku pun bertemu dengan seorang Kiai yang memintaku untuk membaca-baca tentang islam agar lebih mantap. Seiring berjalannya waktu, langkahku menjadi seorang muslim semakin mantap.  

Untuk memantapkan langkahku, aku pun meminta petunjuk kepada Allah. Saat itu, aku bermimpi berada di sebuah lapangan yang luas dan di depanku ada ka’bah, sementara aku diapit oleh dua orang mengenakan baju serbaputih.

Perjalananku setelah menjadi mualaf memang berat, karena harus menghadapi konflik internal keluarga. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya