Mau Berwisata Sambil Uji Nyali, Mari Menginap di Hotel Ini!

Mau Berwisata Sambil Uji Nyali, Mari Menginap di Hotel Ini! - GenPI.co
Penampakan Hotel Niagara di Lawang Jawa Timur Saat Malam Hari

Di Malang ada sebuah bangunan hotel tua yang daya tariknya membuat banyak orang penasaran untuk singgah dan menginap di hotel tersebut. Namun daya tarik yang dimilikinya bukanlah daya tarik biasa, melainkan daya tarik mistis. Hotel yang dimaksud adalah hotel Niagara, di Jl. Dr. Sutomo No.63, Krajan, Turirejo, Lawang, Malang, Jawa Timur. Hotel yang menjadi salah satu ikon di kota Lawang ini sudah berdiri sejak tahun 1918. Itu artinya hotel ini sudah berusia 100 tahun, wow sudah tua ya. 

Melihat usia dan bentuk bangunannya yang tua dan kuno, sekilas hotel ini memang tampak menyeramkan. Apalagi banyak rumor yang beredar tentang cerita seram yang terjadi di hotel ini. Seperti adanya bayangan sekelebat noni Belanda yang suka melintasi lorong hotel, konon noni Belanda ini tewas karena gantung diri melihat suaminya yang selingkuh dengan wanita lain.

Juga cerita adanya suara berisik seperti kumpulan orang yang sedang berpesta di lantai dua, namun ketika dicek oleh pengunjung tidak ada apa-apa dan hotel tampak sepi. Juga mengenai adanya ruangan bawah tanah yang merupakan tempat tersembunyi untuk menyiksa tawanan perang saat jaman penjajahan Belanda, dan masih banyak lagi. Terlepas benar atau tidaknya cerita mistis tersebut, yang jelas hingga kini hotel ini masih tetap buka dan tetap ada pengunjung yang menginap di hotel Niagara ini.

“Hotel ini cukup ramai apa lagi menjelang weekend, memang banyak cerita mistis tentang hotel ini tapi selama ini saya tidak pernah melihat apa-apa.” Ucap Devi Resepsionis Hotel Niagara.

Sebenernya hotel ini termasuk unik & antik, karena design interiornya yang dipenuhi dengan marmer dan kayu jati, menghadirkan nuansa klasik yang  menampilkan perpaduan antara budaya Eropa dengan Jawa. Awalnya bangunan ini adalah sebuah villa milik seorang pengusaha Tionghoa ternama di jaman Belanda, yakni Liem Sian Joe. Namun setelah ditinggal oleh pemiliknya, villa keluarga ini mulai jarang digunakan dan kurang terawat selama bertahun-tahun. Akhirnya tahun 1960 salah seorang ahli waris keluarga Liem Sian Joe menjualnya kepada seorang pengusaha Surabaya bernama Ong Kie Tjai.

Setelah dilakukan sejumlah pembenahan tahun 1964, barulah gedung tersebut difungsikan sebagai hotel dan diberi nama '"Hotel Niagara"'. Terdapat ruangan (aula) keluarga di masing-masing lantai sebagai tempat berkumpul keluarga. Menariknya gedung yang tingginya mencapai 35 meter dengan 5 lantai ini,  juga dilengkapi dengan lift buatan Swedia tahun 1900, namun sayang saat ini lift sudah tidak berfungsi lagi.

Kebanyakan pengunjung yang menginap di hotel ini, adalah mereka yang menyukai bangunan tua dengan nuansa klasik, serta mereka yang ingin uji nyali membuktikan kebenaran dari cerita seram yang terjadi di hotel tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya