Atraksi Kuda Lumping di Pasar Puti Maifat Pikat Pengunjung

Atraksi Kuda Lumping di Pasar Puti Maifat Pikat Pengunjung - GenPI.co
Atraksi Kuda Lumping di Destinasi Digital Pasar Puti Maifat, Sabtu (29/12) / (Foto: Muhammad Tri Habibie/GenPI Riau)

Destinasi Digital Generasi Pesona Indonesia (GenPI)Pasar Puti Maifat,terus menunjukkan eksistensinya. Sabtu, (29/12/2018) malam, di destinasi tersebut digelar atraksi jaran kepang atau kuda lumping dan beragam permainan anak-anak. Area pasar yang  berada di Desa Aliantan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, itu pun padat pengunjung.

Sebanyak 526 orang pengunjung memadati lokasi tersebut. Mereka larut dalam atraksi kuda lumping yang ditampilkan Kelompok Kuda Lumping Jaya Mulia Aliantan. Dentuman alat musik pukul mengiringi aksi empat penari perempuan yang mengunggangi kuda lumping.

Suara semakin seru ketika seorang pawang memasuki arena atraksi. Ia menggenggam pecut yang kemudian dilecutkan di tanah hingga menghasilkan percikan api. Sementara itu, para penari beraksi semakin nekat. Beling dikunyah. Mereka juga bermain-main di ata duri pohon salak, bermain dengan api tanpa merasa kesakitan.

Juragan pasar Puti Maifat, Azwar,  menuturkan, keberadaan destinasi digital Pasar Puti Maifat belum sebulan usianya. Peluncuranya pada  Minggu (9/12). Untuk memperkenalkan sekaligus menjaring pengunjung, Ia bersama kepala Desa Aliantan, Rois Zakaria, menggelar atraksi pertunjukan di pasar itu.

“Alhamdulillah, pengunjungnya lumayan ramai. Ada 526 orang yang datang, berasal dari Kota Pasir Pangaraian, Pekanbaru dan masyarakat sekitar Kecamatan Tandun. Tamu yang datang terpukau melihat atraksi jaran kepang yang kami sajikan,” ujar Azwar kepada kontributor GenPI.co.

Ditambahkanya, pengunjung jugga berbelanja aneka kudapan khas Melayu. Ada asida, malako, bolu basah, pelito daun paniagham. Transaksinya menggunakan mata uang khusus. Putaran uang yang masuk  pada malam itu sebanyak 2.572.000 rupiah.

“Putaran uang yang masuk semalam di pasar Puti Maifat memang belum cukup besar. Hal ini dikerenakan masih ada beberapa pengunjung yang mengunakan uang asli, sehingga tak tehitung oleh kami. Ditambah lagi adanya beberapa pedagang liar yang berjualan disini. Ke depanya kami bersama aparatur Desa akan berupaya menertibkanya,” tukas Azwar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya