Serpihan Surga itu Bernama Torosiaje Kecil

Serpihan Surga itu Bernama Torosiaje Kecil - GenPI.co
Suasana pagi di Pulau Torosiaje Kecil

Pasir putihnya lembut melingkari seluruh pulau kecil ini saat matahari masih mengintip di timur.Dua burung belibis terlihat asyik di pinggir pantai, sementara seekor bangau hitam sendirian di sisi lainnya. Suara belibis memekak dan terbang saat speedboat mendekatinya.

"Inilah Pulau Torosiaje Kecil yang indah, pulau ini tidak berpenghuni," kata Rena Pasandre, gadis bajau warga Torosiaje, Rabu (6/3).

Pulau ini berada di depan perkampungan Suku Bajau yang berada di atas laut. Lama tempuh 20 menit dengan speedboat, lautnya biru jernih. Sesekali ikan terbang berlompatan di atas permukaan laut. Bonus perjalanan yang indah.

Di pulau ini dipenuhi semak, juga pohon kelapa yang ditanam nelayan.

"Pagi adalah waktu yang tepat untuk menikmati jernihnya air laut, hidupan satwa liar dan juga udara yang segar," papar Rena Pasandre.

Mengunjungi Pulau Torosiaje kecil adalah bonus saat berwisata ke desa Suku Bajau ini. Berada di sini berarti berada dalam suasana yang berbeda, sunyi dari hiruk pikuk rutinitas manusia,

"Tanahnya gembur berpasir, sangat mungkin ada burung gosong di sini," kata Debby Mano, wisatawan dari Kota Gorontalo.

Bagi wisatawan, mandi di pantai ini lebih dianjurkan dibandingkan di Pulau Torosiaje Besar yang tidak jauh letaknya. Angin lembut dari tengah Teluk Tomini memanjakan wisatawan, penuh uap air dan sangat nyaman terasa di badan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya