Ini Empat Kampung Adat di Malaka, NTT

Ini Empat Kampung Adat di Malaka, NTT - GenPI.co
Sebuah rumah tradisional di Perkampungan Adat Malaka Tengah. (Foto: nttprov.go.id)

GenPI.co - Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk daerah yang memiliki banyak kampung adat. Nuansa tradisional terjaga ketat di sana. Nah, jika kamu menyaksikan Konser Musik Perbatasan Malaka 2019, sempatkan deh mampir ke salah satu kampung adat di sana. Sekalian eksplorasi kekayaan alam dan budaya yang ada di dalamnya.

Konser Musik Perbatasan Malaka digelar 28-29 Maret 2019. Venuenya ada di Lapangan Paroki Kamanasa (MISI), Betun, Malaka. Bintang tamu utamanya adalah Bondan Prakoso dan penyanyi Timor Leste Maria Vitoria.

Salah satu kampung adat yang direkomendasikan adalah Tuaninu. Letaknya di Desa Kusa, Malaka Timur. Kampung adat ini berada di atas bukit dengan dikelilingi ‘benteng’ batu. Menurut Mako’an (Penutur Adat), dahulu bumi ini terdiri dari air. Setelah berlayar jauh, perahu nenek moyang mereka karam pada bukit tersebut.

Menghormati sejarah, generasi berkutnya mengadopsi filosofi perahu. Aplikasinya ada pada atas rumah dan terus dipertahankan hingga sekarang. Masyarakat adat lalu membangun rumah dan diberi nama Kapitan Ronda. Kampung ini memiliki sekitar 11 rumah adat. Dari jumlah itu, 11 rumah menjadi tempat tinggal lalu 2 lainnya konon dihuni makhluk gaib.

Kampung Adat Tuaninu memiliki beberapa elemen penting. Ada gerbang utama Tuaninu dengan rimbun pohon beringin di sekitarnya. Konon di bawah rimbunnya beringin ini, ada seekor kerbau gaib yang berkubang. Posisinya sebagai penjaga pintu utama perkampungan adat ini. Atas dasar ini, ritual adat biasanya dimulai dari gerbang utama tersebut.

Selain itu, Kampung Adat Tuaninu juga memiliki Rumah Adat Laku Leik. Rumah adat ini punya koleksi telur buaya putih. Dari cerita yang berkembang, telur ini bisa berubah menjadi tentara. Ada juga pedang pusaka yang bisa dihunus akan mengeluarkan bunyi layaknya lonceng. Untuk melihat benda ini, para pengunjung harus mengikuti aturan adat yang berlaku. Mereka memakai kain tenun asli kapas.

Ada juga Rumah Adat Kapitan Ronda, tempat menyimpan kunci kapal dan pakaian kerja nakhoda. Belum lagi koleksi benda berupa timbangan.

Malaka juga memiliki dusun tradisional Maibiku di Malaka Timur. Dusun ini sangat unik karena pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Loro Dirma. Bagunannya juga masih otentik. Di sini jadi spot pembuat tenun ikat. Ada juga sanggar Tari Likurai, Tebe, dan Bidu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya