Ingin Ngopi Liberika, Mampir Saja ke Desa Kumpai Batu Atas

Ingin Ngopi Liberika, Mampir Saja ke Desa Kumpai Batu Atas - GenPI.co
Buah kopi liberika (foto: R Heru Maindikali)

GenPI.co— Selain arabika dan robusta, dunia juga mengenal kopi jenis liberika. Rasanya seperti buah nangka dan tidak terlalu asam. 

Jika traveler tertarik mencoba kopi liberika, datang saja ke Desa Kumpai Batu Atas di Kalimantan Tengah. Desa wisata kopi ini hanya berjarak 19 kilometer dari ibukota Kotawaringin Barat, di Pangkalan Bun.

Kopi di Desa Kumpai Batu Atas dibawa dari Malang oleh para transmigran dan ditanam mulai 1985. Sempat menurun karena harga tertekan, kini seiring gaya hidup ngopi di berbagai kota besar, geliat kopi kembali hadir.

Baca juga: Menjajal Kopi Liberika Meranti Riau

Kumpai Batu Atas ditetapkan sebagai desa wisata, khususnya wisata kopi. Traveler bisa berkeliling di kebun kopi dan belajar menyangrai kopi langsung di dapur rumah warga. 

Ingin Ngopi Liberika, Mampir Saja ke Desa Kumpai Batu AtasMenyanggrai kopi liberika (foto: Kompas)

Kopi liberika adalah jenis kopi yang langka di Indonesia. Selain di Pangkalan Bun, di Indonesia kopi liberika hanya dapat ditemukan di Kuala Tungkal Provinsi Jambi, di Bengkulu Utara, dan di Merangin Provinsi Riau.

Kopi liberika awalnya adalah tanaman kopi endemik Liberia di Afrika, dan merupakan jenis kopi yang tahan terhadap wabah penyakit. Pada tahun 1800-an kopi ini dibawa oleh Belanda ke nusantara untuk menggantikan tanaman kopi arabika yang banyak terkena wabah karat daun. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya