Mengintip Kisah Di Balik Perumahan Pertamina Plaju Bernuansa Indi

Mengintip Kisah Di Balik Perumahan Pertamina Plaju Bernuansa Indi - GenPI.co
Salah satu rumah di Perumahan Pertamina Plaju bergaya arsitektur Indies (Foto: GenPI.co/ Robby Sunata)

GenPI.co — Jika sedang mengunjungi Palembang, Sumatera Selatan, ada baiknya untuk mampir melihat Perumahan Pertaminan Plaju yang ternyata menyimpan sejarah militer dan memiliki bangunan arsitektur bergaya Indies. Lalu seperti apa kisah di baliknya ya?

Industri minyak dan gas atau migas pernah berjaya di Indonesia. Warga yang bekerja di sektor migas pernah hidup begitu sejahtera, bahkan taraf hidup yang membaik itu juga dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar industri migas.

Migas sangat berharga karena diperlukan untuk menggerakan mesin pabrik, transportasi umum dan militer. Karena itu di masa perang dunia kedua, lokasi industri migas menjadi incaran dan diperebutkan oleh berbagai pihak yang bertikai.

Salah satunya adalah kilang minyak Plaju di sebelah timur kota Palembang. Kilang ini pernah dipertahankan mati-matian oleh Belanda dari incaran Jepang dan TRI.

Kilang Plaju dibangun pada tahun 1904 oleh Royal Dutch yang lalu diserahkan kepada BPM. N. V. Bataafsche Petroleum Maatschappij atau yang kerap disingkat menjadi BPM didirikan tanggal 26 Februari 1907 di Den Haag. Lalu Belanda sebagai anak perusahaan Royal Dutch Shell. Kilang Plaju bertugas menampung minyak mentah dari tambang di daerah Prabumulih, Pendopo, dan sekitarnya lalu mengolahnya menjadi bahan bakar siap pakai untuk menggerakan kendaraan tempur, pesawat serba, dan kapal perang Belanda.

Pada masa perang dunia kedua, Kilang Plaju menjadi kilang yang sangat penting karena merupakan kilang terbesar di Asia tenggara pada saat itu. Kehilangan Plaju berarti pasukan sekutu akan kehilangan pasukan bahan bakar untuk menggerakan mesin perang mereka melawan Jepang. Ini bisa berakhir tragis dengan kekalahan sekutu di Asia Tenggara.

Pasukan penerjun Jepang menyerbu Kilang Plaju pada tahun 1942. Mereka berhasil mendudukinya usai Belanda yang terdesak berhasil membumihanguskan sebagian kilang. Setelah Jepang kalah perang, Kilang Plaju kembali diduduki oleh Belanda. Mereka kembali ke Palembang bersama pasukan lapis baja dan pasukan elit Gajah Merah.

Momen penting yang terjadi di Kilang Plaju terjadi pada tanggal 3 Januari 1957. Palembang sedang dilanda perang besar yang berkecamuk di seluruh bagian kota, termasuk di Plaju yang berada di ujung timur Palembang. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya