Begini Sejarah Semana Santa di Larantuka

Begini Sejarah Semana Santa di Larantuka - GenPI.co
Prosesi Semana Santa di Larantuka menarik peziarah dari bayak tempat. (Foto: katoliknews.com)

GenPI.co - Semana Santa adalah bagian yang nggak terpisahkan dari sejarah Larantuka itu sendiri. Oleh pemerintah setempat, Semana Santa telah dijadikan wisata rohani. 

Sebagai magnet bagi umat Katolik dari sleuruh dunia, Semana Santa juga menggairahkan perekonomian di Larantuka. Hotel-hotel kebanjiran order. Demikian pula pusat-pusat souvenir dipenuhi pengunjung yang ingin mendapatkan oleh-oleh dari Larantuka.

Baca juga: Membalut Semana Santa dalam Festival Bale Nagi

Prosesi Semana Santa dimulai pada lima abad silam, saat seorang nelayan Kampung Lewomana  secara tak sengaja menemukan sebuah patung yang terdampar di tepi pantai.   Patung tersebut berasal dari kapal Portugis yang karam di perairan Larantuka.

Oleh kepala kampung, Patung berwujud perempuan tersebut diperintahkan untuk disimpan di rumah pemujaan mereka. Kala itu, masyarakat Larantuka masih menganut agama lokal, jadi mereka tak mengetahui kalau patung tersebut dalah Patung Bunda Maria.

Pancaran aura keibuan dari patung tersebut membuat mereka menamainya sebaga Tuang Ma (Tuan Ibu/dewi).

Selang beberapa lama, seorang imam Katolik dari tarekat Dominikan mengunjungi Larantuka. Saat melihat patung tersebut, ia kemudian menjelaskan bahwa itu adalah Patung Bunda Maria.

Imam itu kemudian memperkenalkan iman katolik kepada mereka, yang berlanjut terus hingga dibabtisnya Raja Larantuka Ola Adobala. Sang raja kemudian mendapat nama baru yakni  Fransisko Ola Adobala DVG (Dias Viera de Godinho).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya