Laporan Bank Dunia, Indonesia Kekurangan Pekerja Kelas Menengah

Laporan Bank Dunia, Indonesia Kekurangan Pekerja Kelas Menengah - GenPI.co
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, pandemi COVID-19 masih sangat mengancam, Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Laporan Bank Dunia bertajuk, Pathways to Middle-Class Jobs in Indonesia, menyebut Indonesia perlu menciptakan lebih banyak pekerjaan kelas menengah untuk meningkatkan perekonomian.

"Pekerjaan kelas menengah dapat diartikan sebagai pekerjaan yang membayar upah, gaji atau keuntungan yang memungkinkan keluarga pekerja rata-rata untuk mengkonsumsi cara hidup kelas menengah yang setara dengan Rp 3,752 juta per bulannya," kata Ekonom Bank Dunia Indonesia, Maria Monica Wihardja seperti yang dilansir dari Antara, Rabu, 30 Juni 2021.

Monica menyampaikan pekerjaan kelas menengah bisa dalam bentuk formal sektor dan informal sektor. Bank Dunia mencatat dari total 124 juta pekerja di Indonesia pada 2018, sebanyak 85 juta pekerja merupakan pekerja lepas, karyawan atau wiraswasta yang mendapatkan upah, gaji atau keuntungan pribadi.

BACA JUGA:  Deposito Bank BNI Raib Rp 20,1 Miliar, Pihak Bank Tangung Jawab

Sedangkan 39 juta lainnya merupakan pekerja keluarga yang tidak dibayar pekerja yang mengandalkan keuntungan bisnis.

"Dari 85 juta pekerja, hanya 15,4 persen yang mendapatkan penghasilan kelas menengah dan hanya empat persen yang mendapat penghasilan kelas menengah dengan status pegawai tetap dan menerima manfaat sosial penuh," jelas Monica.

BACA JUGA:  Pegawai dan Nasabah Bank BTN Wajib Baca Aturan Baru Ini

Tiga faktor yang menghambat transisi Indonesia ke pekerjaan kelas menengah, lanjut Monica, adalah transformasi struktural belum mampu membawa peningkatan produktivitas yang cukup.

Faktor kedua, struktur ekonomi yang tidak kondusif untuk mendukung pekerjaan kelas menegah, serta sebagian besar tenaga kerja Indonesia tidak siap untuk menjalankan pekerjaan kelas menengah.

BACA JUGA:  Utang Bank, Pemkot Bengkulu Kesulitan Bayar Angsuran

"Per 2018, 59 persen pekerja hanya mengenyam pendidikan selama 9 tahun atau bahkan kurang. Hanya 50 persen wanita usia kerja yang bekerja dan saat bekerja wanita penghasilan wanita 25 persen lebih rendah dibandingkan pria," ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya