Utang Luar Negeri Menggunung, Pak Jokowi Harus Dengar Saran Ini!

Utang Luar Negeri Menggunung, Pak Jokowi Harus Dengar Saran Ini! - GenPI.co
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

GenPI.co - Politikus Gerindra Arief Poyuono mengomentari utang luar negeri (ULN) Indonesia dan rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari tambahan pinjaman.

"Meski utang luar negeri sudah menggunung, pemerintah masih belum mau berhenti mendapatkan tambahan utang, meskipun dampaknya bisa saja akan memberatkan APBN di kemudian hari," ucap Arief Poyuono dikutip dari JPNN.com, Minggu (29/8). 
 
Arief lantas menyinggung penggunaan utang luar negeri yang diusulkan oleh para pembantu Presiden Jokowi. 
 
Antara lain, untuk membangun infrastruktur, bansos, dan lain lain.

Ia pun menyoroti utang untuk membangun airport banyak yang belum beroperasi, pelabuhan yang masih sepi, jalan tol, kereta cepat, LRT Rawamangun-Kelapa Gading.

BACA JUGA:  Pakar Ekonomi Bocorkan Utang Pemerintah Jokowi, Pasti Kaget

"Itu apakah signifikan untuk keperluan masyarakat saat ini dan apakah setelah selesai dibangun bisa menyumbangkan untuk meningkatkan PDB. Pikirkan ini," ujarnya. 
 
Arief mengakui saat utang digunakan untuk membangun infrastruktur akan berdampak tumbuhnya ekonomi dari sisi komsumsi. 
 
Tetapi pertanyaannya, apakah setelah proyeknya selesai akan memberikan dampak terhadap PDB atau tidak, atau justru memberatkan APBN.

"Sejauh apa Jokowi tahu terhadap penggunaan utang untuk pembangunan infrastruktur yang diusulkan anak buahnya?" ucap ketum FSP BUMN Bersatu itu. 
 
Lebih lanjut, Arief mengatakan pembangunan infrastruktur baru bisa berdampak terhadap peningkatan PDB dan menciptakan lapangan kerja ketika proyeknya selesai dibangun.

BACA JUGA:  Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, kok Pemerintah Rencana Tambah Utang?

Namun, dia mempertanyakan apakah infrastruktur yang sudah dibangun dan beroperasi seperti bandara, LRT, kereta cepat, jalan tol, mampu untuk mencicil utang yang digunakan.

"Kenyataannya banyak jalan tol yang menyebabkan BUMN karya keuangannya berdarah-darah dan BUMN karya sedang menjual ruas ruas tol yang tidak ekonomis alias imbal balik dari investasi yang lama," tutur Arief Poyuono. 
 
Oleh karena itu, dia menyarankan agar Presiden Jokowi mengevaluasi penggunaan anggaran yang diperoleh dari ULN Indonesia. 
 
"Sebaiknya Jokowi melakukan audit untuk penggunaan-penggunaan utang," tandas Arief Poyuono. (fat/jpnn)

BACA JUGA:  Ekonomi Indonesia Merangkak Naik, Jokowi Bilang Hati Hati

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya